MY SMILE

Dari Awal melihat tingkah kocak adik letting ku, langsung teringat masa-masa aku dulu ketika masih di pasukan... dulu Aku juga seorang Brimob dari Sat III/Pelopor Kelapadua Depok kebetulan dari tahun 2005 mutasi ke Polisi Umum, di tengah citra Polisi yang semakin terpuruk dan memburuk akibat kontroversi “cicak buaya”, isu rekening gendut para jendral, dugaan keterlibatan polisi dalam mafia hukum, mafia pajak, debt collector dsb., tiba-tiba Aku terhibur oleh kemunculan seorang “polisi menggila” yang kocak karena menyanyi lagu India secara lip synch, di pos jaga.

Melejitnya bintang baru, Briptu Norman Kamaru, seorang anggota Korps Brimob Gorontalo, menarik untuk disimak.

Kerinduan masyarakat akan polisi yang jujur, merakyat, melindungi dan mengayomi, seolah terjawab hanya oleh tingkah “pecicilannya yang nyeleneh” namun menghibur, terbukti dari banyaknya komentar positif dan pujian dari para pemirsa.

Itu sebabnya banyak pengagumnya yang tidak rela, bahkan memberi dukungan dalam bentuk “Sejuta Dukungan untuk Briptu Norman” di Facebook, sewaktu petinggi Polri berencana menjatuhkan sanksi kepada ybs. karena dianggap “menggila” di saat bertugas, menggunakan pakaian dinas dan dipos jaga pula.

Bagi masyarakat, jauh lebih dapat diterima dan sangat manusiawi seorang polisi yang bernyanyi disaat tugas guna menghilangkan kejenuhan atau menghibur temannya dari pada polisi yang melakukan korupsi ataupun menyalah gunakan wewenang.

Justru sebaliknya, lembaga kepolisian selayaknya memberi penghargaan yang tinggi pada seorang Briptu Norman karena telah menaikkan citra polisi yang sedang terpuruk, tanpa perlu mengeluarkan anggaran bermilyar-milyar.

Kiranya momentum positif ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya oleh lembaga kepolisian untuk kembali memperbaiki kinerjanya secara lebih sistematis, karena tidak selamanya “keberuntungan” berada dipihaknya.